Bukaan 8; Perjuangan Suami Membahagiakan Istri

Mia dan Alam | © @bukaan8movie

Sama seperti genre filmnya, Indonesia juga melejitkan sutradara film bioskop secara bergantian. Seperti halnya Hanung dan Joko Anwar, kini juga muncul Angga Dwimas Sasongko. Film yang dibesut Angga, seolah jadi jaminan film tersebut layak ditonton. Angga bukan satu”nya di generasi yang sekarang, juga ada Ismail Basbeth dan Anggy Umbara. Tapi urusan menyajikan konflik di sepanjang film, Angga bisa dibilang jago. Bukan karena karyanya yang akan datang (Wiro Sableng), tapi film-filmnya yang sudah tayang dan diapresiasi. Surat dari Praha dan Filosofi Kopi misalnya. Atau yang terbaru, adalah Bukaan 8. Persoalan hadir di sepanjang film dan menyentuh garis hidup pasangan suami istri masa kini.

Cerita tidak dibuka, tapi selama film berlangsung film ini berkisah tentang perjuangan Alam (Chicco Jerikho) membahagiakan istrinya, Mia (Lala Karmela) yang akan melahirkan. Saat keduanya datang ke rumah sakit mewah untuk lahiran, uang Alam ternyata kurang. Karena promo di brosur yang Alam liat sudah berakhir. Jadi Alam harus mencari uang tambahan lumayan banyak, agar Mia tetap lahir dengan penanganan kelas satu di rumah sakit mewah tersebut. Kemudian film berlangsung dengan penuh konflik, dari ‘kehidupan’ Alam di media sosial yang merupakan selebtweet dan selebgram, usaha percetakannya yang hampir kolaps, dikejar penagih hutang hingga urusan dengan keluarga besar Mia yang meragukan Alam.

Abah dan Alam | © @bukaan8movie
Film berdurasi 104 menit tersebut juga jadi pembuktian Chicco Jerikho. Menjadi pemeran utama dengan porsi besar, membuat film fokus pada perannya. Tampak sekali kalau akting Chicco tambah matang di film ini. Chicco menerjemahkan cerita yang dibuat Salman Aristo dengan bagus, mengalir dan ekspresif. Tentu saja keberanian Chicco untuk menguatkan perannya dengan improvisasi ‘ala dia’ juga harus diapresiasi. Dari cara Alam menghadapi Ambu (Sarah Sechan), ibu Mia yang cerewet-perfeksionis, dan Abah (Tio Pakusadewo), Ayah Mia yang mengalami stroke ringan karena ketidaksetujuan hubungan anaknya bersama Alam. Juga setiap detil ekpresi yang ditunjukkan Alam untuk ide yang tiba” muncul di kepalanya sampai cara dia lari dari kejaran penagih hutang.

Meskipun porsi perannya diserobot banyak oleh Chicco, akting Lala Karmela juga tidak luput dari pujian. Baru dua kali bermain penuh (pemeran utama) dalam film bioskop, musisi 32 tahun ini tampil bagus. Lala memberi keseimbangan pada akting Chicco di film ini. Lala menciptakan dunia Mia dengan baik, tanpa harus banyak gerak seperti Chicco. Hingga akhirnya Mia marah pada Alam dan Lala harus membentuk kebencian dalam rasa sayang. Berteriak dengan amarah, lalu menangis menyesal. Tidak heran, karena di film pertamanya, akting Lala sudah diganjar Pendatang Baru Terbaik di IBOMA Award tahun lalu.

© @bukaan8movie
Apa yang ingin ditunjukkan Angga dan Salman adalah, suami harus berjuang membahagiakan istri, dan menyimpan semua rasa sakit sendiri tanpa istri tahu. Bukaan 8 seperti ingin memperlihatkan kehidupan pasangan muda suami istri masa kini. Dekat dengan media sosial dan usaha mempertahankan keharmonisan rumah tangga dengan meredakan ego. Hal itu dibuktikan dengan Alam yang oportunis, lihai mencari cara agar tujuannya, membuat Mia lahir di ruang kelas satu rumah sakit ternama, tercapai. Sayangnya, film yang juga diproduseri langsung oleh Angga dan Chicco ini tidak cukup punya banyak respon. Tiket terjual tidak sampai seratus ribu dan harus turun tayang tidak sampai ¾ bulan.

Sesuai judulnya, latar tempat film Bukaan 8 hampir sepenuhnya di rumah sakit. Sesekali Alam yang dikejar penagih hutang dan menghadapi urusan lainnya harus pindah ke gedung sebelah rumah sakit. Angga membawa semua peran menguatkan latar rumah sakit dan perjalanan lahir anak pertama Alam-Mia. Selain Sarah Sechan dan Tio Pakusadewo, juga ada nama besar lain yang ikut bagian tanpa hadir secara fisik. Mereka muncul dalam avatar akun media sosial yang terhubung dengan konflik dunia maya bikinan Alam. Sebut saja Dwi Adi Sasono dan Desta.

Angga memberikan kisah kehidupan rasional yang mungkin dihadapai sebagian pasangan muda di Bukaan 8. Kisahnya semakin syahdu dengan soundtrack lagu ‘Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan’ oleh Payung Teduh. Hanya saja, Angga memasukkan sesuatu yang kurang masuk akal di bagian akhir tentang ada hal berat yang bisa dilakukan dengan mudah, oleh seseorang yang melakukan pertama kali dengan belajar lewat situs berbagi video, juga untuk pertama kali lihat. Tapi kekurangan itu tidak cukup menganggu kisah yang disuguhkan Angga, kisah perjuangan Alam yang ingin membahagiakan Mia, istrinya.



Bukaan 8 | 2017 | Durasi: 104 menit | Sutradara: Angga Dwi Sasongko | Penulis: Salman Aristo | Produksi:  PT Visinema Pictures | Negara: Indonesia | Pemeran: Chicco Jerikho, Lala Karmela, Tio Pakusadewo, Sarah Sechan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.