Movie Review: Dr. Strange Melengkapi The Avengers


Sejak adanya misi Avengers, film-film superhero Marvell mulai digarap serius. Iron Man yang memulai benang merah itu. Gaya Tony Stark yang nyentrik dibawakan Robert Downey Jr dengan bagus dan dapat perhatian massa. Hulk yang sudah duluan bikin dua film, diberi penegasan karakter dan aktor tetap yang memerankan Dr. Bruce Banner. Kemudian muncul Thor dan karakter lain di sela" kedua film tersebut seperti Black Shadow dan Hawkeye.

Marvell meneruskannya sampai ke superhero level dua, atau kita menyebutnya sebagai B-List. Ternyata sukses. The Guardian of Galaxy di tahun 2014 dan AntMan setahun setelahnya, sangat laris di beskop. Dan akhir Oktober kemarin, film superhero B-List lainnya merajai beskop; Dr. Strange.

Secara komersil, film yang dibintangi Benedict Cumberbatch sukses. Tapi tidak dengan ceritanya, menurut saya yang pernah lihat komik dan versi animasinya. Karakter Dr. Strange yang dibawakan Benedict terlalu normal sebagai orang populer. Padahal Dr. Strange dikenal sebagai tokoh sombong dan arogan, bahkan saat dia menjalani kehidupan di Kathmandu Nepal.

Porsi adegan kesombongan dan arogansi Dr. Strange yang diperlihatkan di film ini kurang dan tidak tergambar jelas. Jangankan pada Karl Mordo sebagai mentornya, bahkan pada Ancient One sekalipun, Strange masih memperlihatkan arogansinya setelah keinginannya tercapai. Cerita yang langsung menempatkan Kaecilius sebagai penjahat jauh sebelum Strange kecelakaan juga tidak pada porsinya. Padahal arogansi dan keangkuhan adalah karakter yang menjadikan Strange adalah Strange.

Lalu saya berpikir, bahwa keliru rasanya membawa ekspektasi besar pada film yang diadaptasi dari cerita lain seperti buku dan komik. Karena demi budget dan durasi, cerita bisa diubah dari sumber aslinya.

Dr. Strange ala Benedict Cumberbatch adalah Strange yang memiliki sense humor yang sinis. Humor itu bergulir jadi sangat lucu saat Strange meminjam buku di perpustakaan dengan mengoda Wong, si penjaga perpus. Skrip-nya yang rapi didukung setting era modern, membuat Dr. Strange ala Benedict Cumberbatch jadi pria yang elegan dengan gadget.

Humor yang terselip sangat menghibur penonton. Saat Strange diberi kertas yang berisi wifi password oleh Karl Mordo misalnya, penonton tertawa perlahan. Apalagi saat Strange penasaran dengan nama Wong dan menyebut nama" artis yang satu kata seperti Adele sampai Bono, penonton tak berhenti ngakak.

Sinisme yang biasa dilakukan Benedict di serial Sherlock Holmes juga dibawa. Maklum, mungkin karena setting waktunya hampir mirip. Memerankan tokoh jaman dulu yang settingnya diputar ke jaman sekarang. Maka semua piranti teknologi jadi item penting di beberapa adegan. Sementara versi komik/animasi, satu”nya kecanggihan yang dimiliki Strage adalah mobilnya. Bagi Benedict, ini adalah pertama kalinya bermain sebagai sosok yang memiliki kekuatan atau superhero.

Tak hanya Benedict, Dr. Strange juga merupakan film superhero pertama bagi Scott Derrickson sang sutradara. Padahal Derrickson dikenal lewat film”nya yang bergenre horror. Sinister 1 dan 2, Deliver Us from Evil sampai yang paling terkenal Urban Legends pada tahun 2000. Tapi peralihan itu mungkin tak terlalu siginifikan, karena perbedaan horror dengan supranatural tidak besar.

Pemilihan Tilda Swinton sebagai Ancient One memang mengejutkan, tapi pas dan Tilda memainkannya dengan bagus. Chiwetel Ejiofor sebagi Karl Mordo dan Mads Mikkelsen sebagai Kaecilius juga tepat. Keduanya memainkan tokoh seperguruan yang memilih jalan berbeda juga bagus. Ditambah si cantik Rachel McAdams sebagai Christine Palmer, film ini melengkapi semua kebutuhan untuk sebuah film superhero.

Sepertinya, misi Avengers itu juga akan mampir ke Dr. Strange dalam bentuk ajakan bergabung. Di akhir cerita, terlihat Strange sedang berbicara dengan Thor soal keterlibatan adiknya, Loki, yang bertanggungjawab atas kerusakan di Bumi. Thor yang mulai akrab dengan kehidupan di Bumi terlihat mengenakan pakaian biasa ala manusia dan botol minuman di tangan. Mereka berdua membicarakan Tesseract, sumber kekuatan yang harus diamankan karena menjadi bencana jika jatuh di tangan yang salah. Dan Loki, sedang membawanya dan meminta bantuan Thanos, makhluk yang disebut” sebagai musuh utama The avengers. Prediksi bergabung itu semakin dekat dengan fakta bahwa Ant-man, superhero B-List Marvell lainnya, sudah lebih dulu bergabung.

Diantara kru The Avengers lainnya, memang Thor yang paling cocok dengan Dr. Strange. Kekuatan keduanya sama” di luar nalar, supranatural dan berada di tingkat makhluk di luar Bumi. Dan seperti biasa, Stan Lee, komikus yang menciptakan semua superhero Marvell ini ikut bagian dalam film sebagai cameo. Kali ini, dia ada di bus kota saat Strange bertarung dengan Kaecilius di jalanan London.


Doctor Strange | 2016 | Durasi: 115 menit | Sutradara: Scott Derrickson | Penulis: Jon Spaihts, Scott Derrickson, C. Robert Cargill | Produksi:  Marvel Studios | Negara: Amerika Serikat | Pemeran: Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Benedict Wong, Michael Stuhlbarg, Tilda Swinton, Benjamin Bratt, Scott Adkins, Mads Mikkelsen

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.