Cek Toko Sebelah; Standart Baru Drama Komedi..?!

Yohan dan Erwin di salah satu adegan Cek Toko Sebelah | foto: liputan6.com

Ernest Prakasa baru dua kali membuat film. Ernest menyutradarai sendiri dan menulis naskahnya sendiri. Diantara keduanya, Ernest membuat transisi yang mengesankan. Setelah melihat film kedua pria yang dikenal sebagai komika ini seolah heran dan bertanya 'Ini film-nya Ernets..? Gokil..'

Sebenarnya tidak mengherankan melihat banyak pujian mampir di film Cek Toko Sebelah. Pasalnya di Ngenest, film pertamanya, Ernest sudah menunjukkan kualitas dirinya sebagai sutradara dan penulis dengan menyabet Penulis Skenario Film Terpuji di Festival Film Bandung 2016.

Dua penghargaan lainnya diraih Ernest di Piala Iqbal Rais sebagai Debut Sutradara Berbakat dan Piala Maya untuk Skenario Adaptasi Terpilih. Ketiganya bukan untuk Ernest sebagai aktor, tapi sebagai sutradara dan untuk naskah yang dia tulis. Melihat film Cek Toko Sebelah, entah berapa piala lagi yang akan mampir untuk naskahnya.

Benar, naskah. Item ini yang membuat banyak pujian melekat ke Cek Toko Sebelah dan membuat banyak orang menganggap Ernest telah melakukan lompatan besar. Skrip-nya rapi dan semua komunikasi yang ada di delam film seolah mengalir alami seperti setiap pemerannya memiliki chemistry yang tebal.

Ide ceritanya juga menarik. Singkat cerita, film ini berkisah tentang konflik internal keluarga satu bapak dan dua anak tanpa ibu. Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang memiliki toko klontong mulai sering sakit dan berencana mewariskan tokonya ke salah satu anaknya. Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa) dikisahkan beda nasib.

Yohan masih meniti karir sebagai fotografer, sementara Erwin adiknya, sedang mendapat promosi dari kantornya dan akan bekerja di Singapura. Sayangnya, Koh Afuk lebih memilih Erwin sebagai penerusnya di toko. Sedagkan Yohan yang tidak terlalu aku dengan ayahnya merasa dilangkahi oleh Erwin.

Koh Afuk dan Yohan | foto: bintang.com
Cek Toko Sebelah adalah film drama komedi, tapi jangan harap Anda akan tertawa setiap adegan. Komedinya dikemas asik dan natural. Ernest seperti memindahkan kehidupan nyata sehari-hari di sekitar kita dengan komedi segar. Adegan lucu-nya ada di setiap komunikasi antar pemeran tanpa dramatisasi. Semuanya tawa dibuat santai bahkan oleh pemeran pembantu.

Karena kisahnya tentang konflik keluarga di kehidupan sehari-hari yang bisa Anda temui, maka pemerannya banyak. Mulai pendukung dengan sedikit scene sampai yang sering muncul karena dekat dengan pemeran utama. Tapi Ernest membuat semua pemeran memiliki karakter, tidak hanya muncul sebagai pelengkap. Mulai dari para karyawan di dua toko klontong yang bersaing, ketiga teman judi Yohan, developer yang mendesak Koh Afuk menjual tokonya, sampai mantan pacar Ayu (Adinia Wirasti), istri Yohan. Semunya memiliki latar dan mempengaruhi cerita.

Tentu saja naskah yang rapi itu didukung oleh pemilihan cast yang baik. Cek Toko Sebelah memainkan banyak pemeran baru, tapi pengenalan para tokoh sangat halus dan membuat penonton nyaman menikmati ceritanya.

Meskipun film ini genre drama komedi dan keluarga, saya berharap tiap anak kecil didampingi oleh orang tua. Karena ada beberapa adegan vulgar yang juga berhasil menjadi 'vulgar'. Selebihnya, film ini berhasil membuat emosi Anda naik turun. Mencampur komedi dan drama sedih dengan baik. Sebut saja saat Kuncoro (Dodit Mulyanto) misuh khas Jawa 'jancuk', spontan penonton seisi beskop yang aku tempati tertawa terbahak-bahak. Atau saat Koh Afuk meminta maaf pada Yohan di depan makam istrinya, suasana langsung pecah dengan haru.

Tak hanya skrip dan arahan, di Cek Toko Sebelah juga, Ernest bermain jauh lebih bagus dari Ngenest. Ernest tidak lagi cengengesan dan banyak ngembangin senyum yang gak perlu. Salut Koh. Saya hanya tidak bisa membayangkan jika Cek Toko Sebelah dijadikan standart baru film drama komedi di Indonesia. Selama masa tayang saja, kualitas Cek Toko Sebelah sudah mengecilkan film komedi sebelah yang juga lagi tayang.


Cek Toko Sebelah | 2016 | Durasi: 98 menit | Sutradara: Ernest Prakasa | Penulis: Ernest Prakasa, Jenny Jusuf, Meira Anastasia | Produksi:  PT Kharisma Starvision Plus | Negara: Indonesia | Pemeran: Chew Kin Wah, Dion Wiyoko, Ernest Prakasa, Gisella Anastasia, Adinia Wirasti, Tora Sudiro, Dodit Mulyanto, Liant Lin, Asri Welas, Yeyen Lidya, Arafah Rianti, Abdur Arsyad

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.